Masjid Raya Bogor

Ini dia masjid yang beberapa tahun lalu menjadi masjid idola sekaligus langganan saya saat masih bekerja di Bogor. Protokolnya biasanya dimulai dari membaca dan mencari buku di Gramedia yang persis berada di seberang masjid. Di sebelah toko buku terkenal ini dulu ada Hero, kini sudah diganti Giant.

Masjid ini diresmikan pada 29 Juni 1979 oleh gubernur Jabar saat itu H.A. Kuanefi. Dan kini di sebelahnya berdiri megah kantor BAZ Bogor, dengan bangunan yang masih baru berwarna kuning cerah.

Keasyikan masjid ini saat ini sudah memiliki tempat wudlu yang lebih baik daripada tempat wudlu beberap tahun lalu, yang lokasinya saat ini sudah dijadikan kantor BAZ. Waktu itu sempat mengalami beberapa kali kondisi air mati, sesuatu yang amat disayangkan untuk masjid dengan tambahan nama “Raya” di belakangnya. Namun kini tampaknya fasilitas wudlu sudah cukup memanjakan para tamunya. Saya tidak tahu apakah ini karena fasilitas tersebut masih terhitung baru sehingga segalanya masih dalam kondisi serba baik.

Di beberapa bagian tembok terpampang majalah dinding dengan puluhan poster tawaran pengajian, pengetahuan tentang ilmu Islam, tawaran seminar. Aneka macam poster tidak mengherankan saya karena memang dari dulu begitu, sesuatu yang kadang membuat saya iri pada warga Bogor terutama yang berdomisili tidak jauh dari masjid Raya ini, karena mereka dapat dengan mudah mendapatkan banyak ilmu, yang sebagian besarnya gratis.

Lebih seru lagi saat bulan Romadlon, dimana menjelang maghrib akan banyak ratusan orang termasuk anak-anak, untuk mendapat makanan buka alias tajil. Saya sempat dua tiga kali merasakannya beberapa tahun lalu, walaupun akhirnya saya merasa malu karena takut itu melanggar hak kaum duafa yang jelas lebih berhak dari saya.

Semoga Allah memberi rejeki dan limpahan rahmat pada masjid ini beserta para jemaah yang rajin menyambanginya. Amin.

image

image

image

image

0 komentar: